Tersebutlah seorang pemuda, hidup di sebuah negeri yang
mempunyai peraturan khusus yang dikeluarkan oleh raja negeri itu. Adapun
peraturannya adalah bahwa setiap orang harus memiliki seorang teman
untuk menyelesaikan suatu tugas yang telah ditetapkan.
Setiap
orang sudah mencari teman mereka masing-masing. Tak terkecuali pemuda
itu yang telah menemukan seseorang yang ia rasa cocok untuk dijadikan
teman. Temannya itu menyetujui untuk bekerja sama. Namun selang beberapa
lama temannya menarik diri.
Pemuda itu pun kembali
mencari orang lain yang akan dijadikan teman. Tak lama ia pun
menemukannya. Orang kedua ini juga dirasa cocok oleh pemuda itu. Namun
malah orang kedua ini yang masih ragu-ragu untuk bekerja sama. Karena
itu si pemuda mencari orang lain lagi.
Orang ketiga yang
ditemui mengatakan keseriusannya bekerja sama dengan pemuda itu untuk
melaksanakan titah raja. Akhirnya mereka sepakat untuk memulai pekerjaan
yang telah ditetapkan lebih awal. Ketika pekerjaan baru berjalan
beberapa waktu orang ketiga ini memutuskan untuk mundur dari kerja sama
mereka.
Si pemuda hampir putus asa menghadapi kejadian
ini. Dia pun berencana untuk istirahat sejenak untuk mencari teman.
Setelah ia rasa cukup kembali ia mencari teman untuk dijadikan teman.
Dia pun menemukannya. Untuk orang yang keempat ini si pemuda merasa
cukup sulit membujuk agar temannya itu mau bekerja sama.
Perlahan
tapi pasti orang keempat pun sudah mulai “mencair” dan sepertinya mau
bekerja sama. Namun itu bukanlah jawaban yg diharapkan si pemuda. Lalu
ia pun kembali mencari seseorang yang bersedia bekerja sama dengannya.
Akhirnya ia dapat kabar bahwa ada seseorang di kota lain yang cocok
untuk dijadikan teman.
Ia pun bertemu dengan orang yang
dimaksud. Setelah melihat dengan seksama si pemuda merasa sangat cocok
dengan orang ini. Orang kelima ini sepertinya mau untuk bekerja sama
namun ia butuh waktu berpikir. Akhirnya orang tersebut mengatakan bahwa
ia tidak pantas berteman dengan pemuda itu.
Si pemuda
akhirnya pasrah dengan keadaannya sementara waktu untuk melaksanakan
tugas sudah mulai dekat. Pemuda itu hanya bisa merenung atas apa yang
terjadi dengannya. Ketika hatinya galau dan kacau, tanpa disangka disaat
bersamaan satu persatu orang yang pernah didekati si pemuda mulai
mendekat. Si pemuda bingung, “kenapa kalian datang bersamaan di saat
seperti ini.” Batinnya.
“Apa yang harus kulakukan……………..???” teriak pemuda itu.
Medan, 30 Desember 2011
(16.23 WIB) by Karan Khan